Sunday, August 22, 2010

Hati yang mati berkali-kali

Bismillahirrahmanirrahim. Suatu saat aku bermunajat pada Rabbku. "Rabb, selamanya aku mohon ampun atas segala dosa yang aku lakukan dihadapanMu, biarpun sengaja atau tidak, jelas nampak atau kabur tersembunyi. Jika hari ini hati aku segar bugar dengan keimanan dan ketaqwaan kepadaMu belum tentu ianya tak akan mati berkali-kali. Hanya Kau yang mengenali aku. Cukuplah kau yang menentukan nasib diriku, jangan kau biarkan hati aku ini mati berkali-kali."

Semalam baru sahaja aku hadiri qiamullail Ramadhan di surau kolej. Aku perancang aktivitinya. Belum sempat singgah ke petang setelah tamatnya program itu, hati aku terus mati lagi. Aku tertidur kepenatan. Sehingga Zohor tak menyapa mengejutkan aku. Bangkitnya aku dalam rasa bersalah. Aku terasa seolah hati membisik "Heh, ini perancang aktiviti yang hatinya sudah mati". Takkk. Aku bukan seorang Abdul yang merisaukan label sebagai perancang aktiviti Qiam tergugat kerana hal ini. Aku hanya risau diriku, aku hanya rasakan ini sebagai satu tanda. Tanda mati yang pernah aku rasakan sebelum ini.

Aku lewati (lalui) malam. Malam yang penuh kemurungan. Ditimpa rasa bersalah dan kesedihan. MAlu berhadapan dengan Allah. Pura-pura kot hati inilah yang palin kuat paling terbaik. Padahal itu bohong. Aku tak dapat bohong padaNya. Dia mengetahui aku. Sebelum dari aku mengetahui diriku sendiri. Tak salah aku mengadu padaNya lagi. UNtuk keentah berapa kali. Hati aku mati berkali-kali.

Duhai hati. Sabarlah dikau dengan kudrat yang kau tumpangi ini. Kudrat ini hanya mampu melakukan sesuatu dengan batas-batas manusiawi. Biarpun kau maha hebat dengan keazaman dan kejiwaan yang umpama mujahid. Namun sedarilah kudrat yang kau tumpangi ini hanyalah sekujur tubuh mungil yang selalu sakit-sakit.

A : "Antara bulan dengan bintang mana lagi besar?"

Adik: "Bulanlah yang besar, tengok itu Bulan. bukankah ia lebih besar dari bintang yang kecil tu?"

Abang : "sebenarnya bintanglah yang lagi besar, sebab dia jauh jadi dia lagi kecil dari Bulan"

A: "Kamu benar abang!"

OH Allah, aku mahu jadi seperti Bulan. Aku ingin sangat dekat pada diriMU. biarpun dengan hati kecilku ini, aku yakin pasti jika aku yang paling dekat denganMu, pastilah aku yang paling besar di pandanganMU. :'(

Sunday, August 15, 2010

5th day of Ramadhan, but I dont post anything so far

Salam. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Ramdahan Mubarak. Ramadhan Mubarak. Ramadhan Kareem. Ramadhan Kareem. May Allah bless us with this fasting month. Month which got a Lailatul-Qadr night. The night which more good than 1000 months.

This is the month that we need to seek for forgiveness. Like what prophet saw said, "Misfortune those who had not get forgiveness from Allah during Ramadhan" (Muslim).

Emmm anyway. I am very busy in this year of Ramadhan. Got many events that I need to be involved. Satarting from wednesday until today (sunday). I only sleep at my home once. Alhamdulillah. Last weekend before a week of ramadhan got one events called Fiesta Ramadhan opening ceremony. Owh before that I went to hiking Santubong mountain. Then, this weekend got Islamic seminar sponsored by ISMA (ikatan muslimin malaysia). It is a very great seminar telling about great Man called Hassan Al-Banna. A great revolutionist from Egypt.

For this Ramadhan, I'm very in high spirit to go through this Ramadhan. May this Ramadhan will give a great moment for me. May I will more closer to Allah.

Happy Eid Ramadhan to everyone!

Friday, August 6, 2010

Mari kita tengok pasal tulang! (go go orthopaedics)

. Kamis, 05 Agustus 2010

Oleh Dr. Mohamad Daudah


Coccyx (tulang sulbi) adalah tulang terbawah dari vertebral column (tulang punggung). Disebutkan dalam banyak hadits bahwa tulang ini adalah asal mula manusia, bahwa dari tulang inilah mereka akan dibangkitkan pada hari Kiamat, dan bahwa tulang ini tidak hancur di dalam tanah.

Hadits-Hadits Nabi Saw:

1. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasul saw bersabda, ‘Semua bagian tubuh anak Adam akan dimakan tanah kecuali tulang sulbi yang darinya ia mulai diciptakan dan darinya dia akan dibangkitkan.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad in Musnad-nya, dan Malik in kitab al-Muwaththa’).

2. Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasul saw bersabda, ’Ada satu tulang pada anak Adam yang tidak dimakan tanah.’ Mereka bertanya, ‘Apa itu, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Tulang sulbi.’ (HR Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dalam kitabnya al-Musnad, and Malik dalam kitabnya al-Muwaththa’).

Jadi, hadits-hadits tersebut jelas dan memuat fakta-fakta sebagai berikut:
1. Manusia diciptakan mulai dari tulang sulbi.
2. Tulang sulbi tidak hancur.
3. Pada hari Kiamat, kebangkitan manusia bermula dari tulang sulbi.

Tahap-Tahap Pembentukan Janin

Ketika sperma membuahi ovum, maka pembentukan janin dimulai. Ovum yang telah terbuahi atau disebut zigot itu terbelah menjadi dua sel, dan masing-masing sel itu membelah menjadi dua sel lagi. Pembelahan dan perkembangan sel itu berlangsung hingga terbentuknya embryonic disk yang memiliki dua lapisan.


Tulang Punggung dan Tulang Sulbi:

• External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts yang membekalkan makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrient dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus.

• Internal Hypoblast: Dimulai sejak janin terbentuk dengan izin Allah. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang tirus, dan disebut primitive node (gumpalan sederhana).

Sisi unsur primitif yang muncul itu diketahui sebagai bagian belakang dari embrio. Dari unsur primitif dan gumpalan sederhana ini seluruh jaringan dan organ janin terbentuk sebagai berikut:

• Ectoderm, membentuk kulit dan sistem saraf pusat.

• Mesoderm, membentuk otok halus sistem digestive (pencernaan), otot skeletal (rangka tulang), sistem edaran darah, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain pundi kencing), jaringan subcutaneous, the sistem limpa, limpa, dan kulit luar.

• Endoderm membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-organ yang berhubungan dengan sistim digestive (seperti liver and pankreas), pundi kencing, kelenjar thyroid, dan saluran pendengaran.

Jadi, lapisan dan gumpalan sederhana itu merupakan tulang sulbi yang dijelaskan Nabi saw kepada kita. Cacat pada janin merupakan bukti bahwa tulang sulbi itu mengandung sel-sel induk bagi seluruh jaringan manusia.

Kesimpulannya, tulang sulbi itu merupakan gumpalan sederhana, dan ianya berkembang dengan menghasilkan tiga lapisan yang membentuk janin: ectoderm, mesoderm and endoderm. Ia juga membentuk seluruh organ tubuh..



Tulang Sulbi tidak Bisa Hancur:

Berbagai kajian menemukan bahwa pembentukan dan pengorganisasian sel-sel janin itu ditopang sepenuhnya oleh lapisan dan gumpalan sederhana, dan sebelum pembentukannya tidak ada diferensiasi sel-sel. Salah seorang peneliti terkemuka yang membuktikan hal ini adalah ilmuwan Jerman yang bernama Hans Spemann.

Setelah melakukan eksperimen-eksperimen terhadap lapisan dan gumpalan sederhana yang mengatur penciptaan janin, dan karena itu ia menyebutnya ‘primary organizer’, maka ia memotong bagian ini dari satu janin dan mengimplantasinya (cangkok) pada janin lain pada tahapan permulaan embrio (minggu ketiga dan keempat). Upaya ini membawa kepada pembentukan janin skunder pada guest body (organ tamu) segera sesudah pencampuran dan pembentukan yang ditopang oleh sel-sel tamu pada implantasi itu.

Ilmuwan Jerman tersebut memulai eksperimennya pada ampibi dengan melakukan implantasi primary organiser pada janin kedua, yang mengakibatkan perkembangan embrio skunder.

Pada tahun 1931, ketika Spemann memotong ‘primary organiser’ dan mengimplantasinya, maka potongan itu tidak memengaruhi eksperiman lagi, sementara embrio skunder itu tetap berkembang.
Pada tahun 1933, Spemann dan ilmuwan lain mengadakan eksperimen yang sama, tetapi kali ini primary organiser itu dipanaskan. Embrio sekunder itu tetap berkembang meskipun primary organiser itu dipanaskan, dan itu menunjukkan bawha sel-sel tersebut tidak terpengaruh. Pada tahun 1935, Spemann dianugerahi Nobel atas penemuannya tentang Primary Organiser tersebut.



Dr Othman Al Djilani dan Syaikh Abdul Majid melakukan beberapa eksperimen terhadap tulang sulbi pada bulan Ramadhan 1423 di Rumah Sheikh Abdul Majid Azzandani, di Sanaa, Yaman.

Keduanya memanggang tulang punggung berikut tulang sulbi dengan gas selama sepuluh menit hingga benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah merah lalu hitam). Kemudian keduanya meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril, dan membawanya ke laboratorim analisa terkenal di Sanaa (Al Olaki Laboratory). Dr al Olaki, the professor bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, menganalisa potongan-potongan tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang coccyx tidak terpengaruh, dan ia dapat bertahan terhadap pembakaran (hanya otot, jaringan lemak, dan sel-sel sumsum tulang saja yang terbakar, sementara sel-sel tulang tidak terpengaruh).


Sumber : http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/coccyx-tulang-sulbi-tungging.htm