(Salam, post ni saja bagi tajuk macam ni sebab dah lama tulis waktu cuti haritu tapi tak sempat nak post, ok)
Before the earth was round
Before the earth was round
There was no end to things
And no one tried to measure what they knew
Everything was warm
And everyone was loved
And every contradiction was true
The sun was twice as hot
The moon was twice as far
And the sky was still honestly blue
The sky was still honestly blue
But when the time came
Everything spiraled in
And everyone forgot what they knew
War became a job
And love became a mystery
And heart and head were split into two
Fear and doubt began
And God threw up his hands
And the sky didn’t know what to do
The sky didn’t know what to do
The sky didn’t know what to do
(OKGO, before the earth was round)
Manusia ni, ada 2 sifat terhadap Bumi. Sebelumnya. Kita semua tak tahu. Tak tahu banyak benda. Dan semua perkara berjalan seperti biasa. Dijalankan menigkut alam oleh Tuhan kita, Allah. Alam, selalunya alam ni jujur. Umpama langit dan warnanya. Kalau cerah, langit menampakkan warna birunya, begitu juga mendung, langit menampakkan kemuramannya dilindungi awan gelap. Langit tak pernah tipu ah. Tak pernah lagi bila langit biru, datang ribut dekat lautan. Tertipulah nelayan mencari ikan.
Tak macam manusia. Kadang manusia mampu menyembunyikan perasaannya sendiri. Juga atas alasan tertentu. Itu terjadi apabila mereka mengtahui sesuatu. Tu lah yang aku cakap. Terhadap Bumi, atau apapun manusia akan ada 2 sifat. Iaitu sifat baik dan jahat. Dulu sebelum manusia tahu, kajian tak dibuat tentang alam, manusia hidup dengan alam dengan aman laa. Tapi lebih manusia tahu, sedikit sekali perubahan kebaikan yang ada di Bumi.Manusia lebih merosakkan Bumi. Apabila manusia tahu, mereka akan jadi tamak, dengki, berperangai buruk dan semua itu tergantung pada kehendak masing-masing. Cinta itu jadi hilang. Akal dan perasaan dah tak sehaluan. Sampai satu saat keadaan dah tak terkontrol. Satu saat, Allah lah yang mengambil keputusan akan sesuatu. Waktu itu yang jahat dibalas jahat, yang baik dibalas baik.
Tapi langit sentiasa jujur. Tak pernah mengkhianati manusia kalaupun diperlakukan kejam. Manusia tak kejam pada langit? Tipu! penipisan ozon yang membuat langit jadi tipis. Siapa punya kerja? Tapi langit tak pernah tipu. Bila tipis dia beritahu. Yang suhu Bumi dah makin naik. Langit tak pernah khianat dengan manusia. Belum pernah ada berita pesawat terhempas dipukul langit. Apa beza langit dan manusia? manusia juga ciptaan, langit juga ciptaan. Manusia tiada tiang penyokong, sama juga seperti langit. Tak hairanlah. Sedangkan manusia memperlakukan buruk pada manusia lain, inikan pula perlakuan manusia pada alam.
Manusia bila tahu, macam-macam akan jadi. Tapi lebih baik tahu sebenarnya dari tak tahu. Cuma kena hati-hati. Jikalau kita mengetahui sesuatu, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang tak elok. Ini kenyataan yang umum. Yang penting niatnya harus sentiasa bersih kot. Umum sangat kan? Sampai aku baca balik pun jadi pening. Aku bagi contoh.
Contohnya pada ilmu. Ilmu itu bermanfaat pada kita. Tapi betapa banyak orang bila ilmunya banyak, mereka bukan membetulkan orang, tapi mencari salah orang lain. Betapa banyak orang bila ilmunya bertambah, tapi menyombong tak sedar diri terhadap orang lain. Bukan ilmunya yang salah, tapi merespon terhadap ilmu itu salah.
Contoh yang lain, ermmm cinta. Iaitu satu perasaan jiwa yang buat jiwa tenteram dengannya sampai manusia sanggup melakukan apa sahaja demi menyambung rasa itu agar tak hilang. Haha. Ini definisi aku. Kadang orang tak tahu pasal cinta. Orang hanya tahu pasal perasaan. Cinta itu bukan tentang sayang, itu perasaan. Jauh lagi pasal suka, itu..... suka itu hanya respons kita pada seseorang melalui deria yang kita ada. Tapi belum sampai pada hati. Ibarat “saya suka lihat awak senyum” dengan “saya suka melihat lukisan laut”. Keduanya kan sama diransang melalui deria mata. Terus kalau mata tidak ada, apakah cinta akan datang?
Kadang bila cinta itu ada, kita juga tahu dan sedar. Belum tentu bila kita tahu, itu membawa kebaikan pada kita. Betapa banyak orang yang salah merespon pada cinta. Sampai mereka yang rasa mereka lebih tahu akan cinta, mereka rasa berpegangan tangan itu sudah cukup menyatakan yang itu cinta. Berpelukan, berkucupan itu sudah cukup. Nyata bukan cinta yang salah, bukan juga ilmu tentang cinta itu yang salah.Akhirnya, Allahlah yang melengkapkan urusannya dan menyatakan “cukup!” Pada Allah terserahnya segala urusan.
Contoh yang lain. Kuasa. Semua belum tahu betapa hebatnya kuasa. Kekuasaan boleh mengawal minda dan raga. Tetapi belum tentu jiwa. BIla kita memiliki kuasa, belum tentu dapat memberi kebaikan pada orang lain. Betapa banyak bila tahu akan hebatnya kuasa, mengambil itu untuk kepentingan diri. Lalu menganggap dirinya hebat! Sudahlah. Pada yang tidak memilki kuasa, jangan kehebatan kuasa yang mengawal diri kita dan membuat kita rasa kagum pada yang berkuasa.
Terlalu banyak rahsia tentang alam dan kehidupan ini. Aku seolah ingin tahu semuanya. Tapi risikonya aku akan lebih cenderung untuk melakukan kejahatan dengan ilmu tersebut. Mudahan kita ini terjaga dari melakukan kesalahan. Bukan ilmu yang salah. Tapi siapa yang salah? Takde. Janganlah kita sibuk mencari salah. Bak kata aku sendiri,
“hiduplah seperti peserta PLKN. Kalau seorang salah, semuanya salah!” (suara ala2 kem komandan)
akhir sekali...bak kata aku juga tadi,
“kita tahu bukan untuk mencari salah, tapi untuk membetulkan”
oklah salam.
No comments:
Post a Comment